Wednesday, July 26, 2017

Boneka Seks Ditawarkan Ke Orang Melalui Situs

Rate this posting:
{[['', '']]}
{["Useless", "Boring", "Need more details", "Perfect"]}

Agen Judi Poker Online Indonesia - Kemajuan ilmu ilmu dan teknologi membawa dampak manusia kadang kala menciptakan hal-hal yang di awalnya tidak terpikirkan.


Sebelumnya para pakar menciptakan boneka cantik yang bisa diajak jalinan intim. Kini diciptakan boneka cantik yang bisa seperti manusia, menampik diajak jalinan intim jikalau sedang tidak berkenan. Karena boneka itu menolak, maka pengguna atau pemilik boneka itu bisa laksanakan stimulasi pemerkosaan. Ya, sungguh. Penelusuran Wartakotalive.com di web metro.co.uk, boneka robot itu dilengkapi atau miliki sejumlah kepribadian.

Boneka itu diberi bernama 'Frigid Farrah' yang bisa menjadi tidak bakal melayani Anda yang didalam kondisi bernafsu. Boneka itu diiklankan lewat sebuah situs. Boneka itu terhitung bisa menjelaskan 'tidak' selagi Anda mencoba menyentuhnya di anggota sensitif, agar memancing Anda mengeluarkan simulasi pemerkosaan. Menurut web tersebut, True Companion, boneka robot nan cantik, 'Frigid Farrah' adalah 'pemalu dan pendiam'.



Situs berikut mengatakan: "Jika Anda menyentuh dia di daerah pribadi, mungkin besar, dia tidak bakal menjunjung kemajuan Anda". Boneka itu dijual bersama harga 10.000 dolar AS atau 7.670 poundsterling atau setara Rp 136.000.000. Situs berikut menambahkan: 'Sebuah belajar oleh Brett Kahr mendapatkan bahwa 85% orang dewasa tidak pernah share fantasi terdalam mereka atau laksanakan tindakan mereka. "Roxxxy mengizinkan tiap-tiap orang mewujudkan dambaan seksual mereka yang paling pribadi," ujar web tersebut. "

Yang benar, jikalau dambaan seksual Anda yang paling spesial adalah pemerkosaan." Sejak diiklankan secara online, boneka itu - tentu saja - menarik banyak kritik. Salah satu kritik itu menjelaskan bahwa pemerkosaan bukanlah tindakan gairah seksual. Ini adalah kejahatan kekerasan. "Kita mestinya tidak kembali mendorong pemerkosa untuk mendapatkan jalan keluar yang mestinya safe untuknya," kata Laura Bates, juru kampanye dan pendiri proyek Everday Sexism, didalam artiketlnya di New York Times.